JAKARTA – Upacara pembukaan 2nd National SAR Challenge 2011
di Golden Key, Bojonegara, Cilegon, Provinsi Banten berlangsung Senin
(21/02/2011) pagi pukul 09.00. Upacara diikuti oleh seluruh peserta 2nd
National SAR Challenge 2011 dari 24 Kantor SAR dan sejumlah tamu
undangan.
Dalam
sambutannya, Kepala Badan SAR Nasional Letjen TNI (Marinir) Nono
Sampono, SPi, MSi, berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang untuk
mengasah kemampuan para rescuer Basarnas, tukar-menukar pengalaman, dan
meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
“Tujuan 2nd National SAR Challenge
ini sebagai sarana pembinaan personil dalam rangka memberikan pelayanan
yang prima kepada masyarakat,” tegas Kabadan dalam sambutan tertulis
yang dibacakan oleh Deputi Operasi Marsekal Muda Eko Djati selaku
inspektur upacara (irup).
Kabadan
menambahkan, kegiatan ini juga sebagai evaluasi dari operasi SAR selama
2010. Selama tahun itu, tercatat telah terjadi 7 kali musibah
penerbangan, 158 musibah pelayaran, 384 musibah lain dan 93 bencana di
seluruh Indonesia.
“Basarnas
perlu memantapkan kemampuan organisasi, kualitas dan sumber daya
manusia, manajemen, serta sarana dan prasarana yang memadai agar mampu
menyelenggarakan operasi SAR dengan cepat, tepat, berhasil dan aman,”
pungkasnya.
Anggit M. Satoto sebagai Komandan Upacara
Dalam
upacara tersebut juga diserahkan Piala Nasional SAR Challenge dari
juara sebelumnya, yakni Kantor SAR Sorong dan pataka Basarnas. Irup juga
menyematkan tanda peserta kepada dua rescuer menandai dibukanya 2nd
National SAR Challenge 2011.
Setelah upacara, challenge pertama langsung dimulai. Yakni test
tertulis tentang pemahaman operasi SAR. Peserta semakin bersemangat
karena disaksikan langsung oleh Direktur Operasi Marsekal Pertama Teddy
Sutedjo. “Kalian harus memahami betul apa itu operasi SAR, bagaimana
prosedurnya, bagaimana tehniknya, termasuk bagaiamana membina kerjasama
dengan potensi. Basarnas kedepan harus mengacu pada kinerja dan
prestasi,” tandas Diropslat.
Setelah test tertulis, uji materi dilanjutkan dengan keterampilan individu menggunakan peralatan SAR dan mechanincal system. Materinya meliputi teknik pemakaian SCBA, pemasangan Larkin Rescue Frame (LRF) dan Mechanical Advantage System (MAS), tali temali (simpul), pemasangan Kendrich Equipment Device (KED) neck collar, serta teknik pemeriksaan fisik korban.
Suasana
berlangsung meriah. Dua tim mengaplikasikan kemampuan di dalam dua
tenda. Sementara peserta lainnya menunggu giliran di luar tenda sembari
menyemangati tim yang tengah beraksi.
Uji
kompetensi tertulis tentang operasi SAR dan kemampuan individual ini
berlangsung hingga pukul 15.00. Tim juri kemudian melakukan rapat untuk
mengakumulasi nilai yang terkumpul di ruang rapat.
Sarana dan prasarana Basarnas yang disiagakan untuk mendukung kegiatan ini adalah 5 Rescue Boat (RB) dari Kantor SAR Jakarta (RB-201), Kantor SAR Semarang (RB-206) dan Surabaya (RB-204), Kantor SAR Timika (RB-216), dan Kantor SAR Ambon (RB-217). Tidak
hanya itu, 2 Heli Rescue (HR) BO-105 juga disiagakan, masing-masing
HR-1518 dan HR-1519. Sementara sarana daratnya meliputi puluhan rescue
car dan rescue truck.
Rencananya,
agenda uji materi untuk esuk hari adalah water rescue atau penyelamatan
di air yang dipusatkan di Dermaga Golden City, Bojonegara, Cilegon,
Banten.
Peserta mengikuti test tertulis
Padang mengambil undian
Periksa korban
Piala SAR Challange
Tidak ada komentar:
Posting Komentar