Jumat, 25 Februari 2011

RAPAT KERJA BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2011



Badan SAR Nasional (Basarnas) menyelenggarakan Rapat Kerja yang berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 24-26 Februari 2011. “Melalui Rapat Kerja Nasional Basarnas Tahun 2011 Kita Tingkatkan Kualitas dan Prestasi Penyelenggaraan SAR yang Profesional, Responsif, Cepat, Tepat, dan Akurat dalam Pencarian dan Pertolongan Korban Manusia pada Musibah dan Bencana” menjadi tema yang diusung Basarnas dalam Rapat Kerja tahun ini. Pembicara yang dihadirkan diantaranya dari Direktorat Jenderal ASEAN, Deputi Perundang-undangan Sekjen DPR RI, Kepala BNPB, Kepala Biro Hukum dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara, serta dari Artha Graha.

Rapat Kerja dilangsungkan di lantai 12 Gedung Basarnas, Jl. Angkasa Blok B.15 Kav 2-3 Kemayoran Jakarta Pusat dan dilanjutkan di Pulau Pantara Kepulauan Seribu. Raker dimulai hari ini (24/02) pada pukul 08.30 WIB dengan pembacaan sambutan oleh Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian Agung Prasetyo, SH selaku ketua panitia. Dalam sambutannya ketua panitia berharap agar raker kali ini dapat terselenggara dengan baik dan membuahkan hasil seoptimal mungkin sesuai yang diharapkan. Tujuan utama rakernas ini adalah untuk melakukan evaluasi program kerja yang telah dilaksanakan untuk kemudian menyusun program kerja setahun mendatang. Selain itu untuk menetapkan pokok-pokok kebijakan yang akan dikerjakan ke depan untuk dijadikan pedoman kerja.
Kepala Basarnas Letnan Jenderal TNI (Mar) Nono Sampono, SPi, MSi membuka secara resmi Rakernas Basarnas Tahun 2011. Dalam sambutannya, Kabadan, demikian sapaan akrab Kepala Basarnas, sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan raker tersebut. Kabadan mengungkapkan bahwa tema yang diusung dalam raker ini memiliki makna yang sangat dalam karena terkait dengan tugas pokok dan fungsi Basarnas yang harus dilandasi profesionalisme dan responsibilitas, kecepatan, ketepatan, dan keakuratan dalam melaksanakan operasi SAR.
Kabadan menyampaikan bahwa Basarnas harus melakukan upaya peningkatan dan pengembangan diantaranya peningkatan kualitas sumber daya manusianya dan pengembangan ssstem baik pembinaan maupun operasional. “Keberhasilan hendaknya tidak menjadikan kita berpuas diri tapi harus menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kualitas,” pesan Kabadan.
Keberhasilan dalam operasi SAR memerlukan 3 komponen utama, yang pertama adalah kecepatan dalam memberikan respon, yaitu kesiapan Basarnas dalam melakukan tindakan operasi SAR. Kedua adalah ketepatan, yaitu keakuratan dalam menetapkan lokasi pencarian korban. Komponen ketiga adalah kompetensi, yaitu Sumber Daya Manusia yang terampil dan professional.
Sesuai prolegnas (Program Legislasi Nasional) tahun 2011 DPR bersama pemerintah sedang menyusun RUU Pencarian dan Pertolongan dan ditargetkan selesai pada bulan Agustus tahun ini. Kabadan berharap dengan adanya Undang-undang tentang Pencarian dan Pertolongan ini maka kedudukan Basarnas bisa menjadi semakin kuat sebagai leading sector dalam pencarian dan pertolongan pada musibah dan bencana.
Raker kali ini dibagi menjadi 4 komisi, yaitu Komisi I (Bidang hukum dan kerjasama luar negeri), Komisi II (Bidang Operasi SAR), Komisi III (Bidang SDM, organisasi, dan kesejahteraan), termasuk membahas tanda pangkat di lingkungan Basarnas. Komisi IV (Bidang potensi).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rescuer